Minggu, 07 November 2010

My Twin my Rival


“Inas tungguin aku.”
“Buruan Ren.”
Aku mempercepat langkah agar cepat sampai di mobil Honda Jazz milik Inas. Aku selalu berangkat sama Inas, saudara kembarku. Aku senang bisa numpang mobil Inas. Soalnya, aku nggak usah merogoh uang sakuku, tapi di sisi lain aku nggak suka. Aku harus berangkat pagi dan itu bukan kebiasaanku.
Sejak kecil aku dan Inas nggak pernah rukun. Inas memang saudara kembarku, tapi bagiku Inas hanyalah teman biasa. Aku iri banget sama Inas. Inas selalu lebih unggul dari aku. Mulai dari prestasi sampai tampang. Tapi meskipun dia cantik, dia nggak pernah punya pacar. Cowok mana sih yang mau sama cewek kutu buku. Pasti nggak ada kan. Beda sama aku. Meskipun aku nggak secantik Inas, tapi banyak cowok yang mengaku merasa lebih nyaman saat bersamaku. Itulah yang kubanggakan dari diriku. Bisa menaklukan cowok. Tapi di sisi lain, ada rasa nggak puas. Yaitu saat Inas di bangga-banggakan oleh orang tuaku di hadapan semua keluargaku. Sedangkan aku dianggap seperti tak ada.
* * *
Sesampai di sekolah, aku langsung bergabung sama temen-temenku. Aku tak memperdulikan Inas yang sibuk memarkir mobilnya. Tampak di kejauhan seorang cowok berjalan menghampiriku. Keren banget, dengan gaya rambut ala Derby Romero dan cara berjalannya menunjukkan kalau dia cowok macho. Hatiku dag dig dug, serasa mau copot.
“Hai.” sapa dia.
“Hai juga.” jawabku.
“Kantor kepala sekolah dimana ya?”
“Di….di sebelah Laboratorium Biologi.” jawabku gugup.
“Makasih ya.”
Dia berlalu begitu saja tanpa memperkenalkan dirinya. Begitu ku mendengar suaranya, aku bagaikan melambung di angkasa. Tiba-tiba aku terkejut saat Ria menepuk bahuku. Seketika itu aku tersadar dari lamunanku.
“Kamu ini ngagetin aku aja.”
“Abisnya kamu pagi-pagi udah bengong. Ngelamunin siapa sih?”
“Cowok macho yang masuk ruang Kepsek barusan.”
“Oh….. anak baru itu.”
“Kamu tahu namanya?”
“Kata temen-temen namanya Gilang.”
Jadi namanya Gilang, aku bakalan naklukin dia. Jangan panggil Iren kalau nggak bisa dapetin Gilang.
Di dalam kelas, aku tak henti-hentinya memandangi Gilang yang kebetulan satu kelas sama aku dan duduk di depanku. Aku membayangkan ketika aku jadi pacarnya. Mungkin aku satu-satunya cewek yang paling bahagia bisa menggandeng cowok paling keren di SMAN Harapan Bangsa. Dan saat ku berjalan dengannya, semua mata tertuju padaku dan Gilang. Uh…..!! So Sweet.
Suara ketukan penghapus papan tulis mengagetkanku. Pak Amir sudah berdiri di sebelahku. Ternyata beliau dari tadi memperhatikanku. Akibat melamun Gilang, aku dihukum Pak Amir suruh mengerjakan soal Matematika di depan.
* * *
Saat perjalanan pulang, tiba-tiba.
Bruakkk…..!!!
Motor V-ixion menyerempet mobil Inas. Inas pun mendadak berhenti. Aku dan Inas beranjak keluar. Inas berteriak memanggil pengendara motor itu. Pengendara motor itu pun berhenti dan berbalik ke arah Inas. Saat membuka helm, ternyata Gilang.
“Sorry…sorry. Aku nggak sengaja.”
“Gilang……”
“Loh Inas. Kok kamu ada di sini?”
“Aku kan pindah kesini?.”
“Oh gitu. Ng……Iren…Inas kalian kembar.”
“Iya. Kamu udah lupa ya, aku kan pernah cerita sama kamu kalau aku punya saudara kembar.”
“Oh iya aku baru inget. Terus gimana mobil kamu? Apa perlu aku bawa ke bengkel?”
“Udahlah nggak apa-apa.”
“Beneran?”
“Iya bener.”
“Sekali lagi sorry ya.”
“Iya.”
Aku bingung memperhatikan mereka. Kok bisa mereka kenal.Udah akrab lagi. Mungkin Gilang itu temen SMP Inas waktu di Bogor. Dulu kan aku pernah pisah sekolah sama Inas. Aku mulai khawatir kalau Inas jatuh cinta sama Gilang. Itu nggak boleh terjadi. Aku harus secepatnya menaklukan hati Gilang.
* * *
Di dalam kamar, Inas tak henti-hentinya cerita tantang Gilang. Cerita masa-masa SMP bersama Gilang. Nggak biasa-biasanya Inas cerita masalah cowok. Apa Inas udah mulai ada feeling sama Gilang? Oh No….!!! Aku harus menghentikannya. Aku udah mulai nggak betah denger cerita Inas. Bisa-bisa telingaku terbakar. Aku langsung pergi ninggalin Inas.
“Ren…… kemana?”
“Keluar. Aku bosen denger cerita kamu tentang Gilang terus.”
“Emang kenapa? Kamu jealous?”
“Nggak. Ngapain aku jealous.”
“Yaudah kalau gitu. Dengerin dong.”
“.Nggak mau. Aku capek pengen tidur.”
“Tapi Ren…..”
Aku tak memperdulikan Inas. Aku langsung melengos pergi. Di luar aku mengumpat-umpat Inas. Uh…. Sebel!!!Baru kali ini aku saingan cowok sama Inas. Rasanya pikiranku berat sekali sehabis mendengar cerita Inas. Aku berjalan ke taman belakang dan duduk di tepi kolam ikan. Mungkin dengan memandangi bunga-bunga yang tumbuh di sekitar kolam, aku bisa melepas beban pikiranku.
Tiba-tiba terdengar suara deru mesin motor. Kulihat lewat pintu belakang yang bisa menembus halaman rumah. Ternyata Gilang sedang memarkir motornya di halaman rumahku. Ada perlu apa ya Gilang kemari? Apa dia mau bertemu denganku?. Mending kucoba temui Gilang. Barangkali Gilang emang mau bertemu denganku. Sebelum ku temui, aku menata rambutku yang tadi acak-acakan biar tampil cantik.
“Hai Lang. Ngapain kamu kesini?”
“Hai juga Ren. Aku mau ketemu Inas.”
“Inas…..”
“Iya Inas. Inasnya ada kan?”
“Ada kok. Bentar aku panggilkan dulu.”
Huh…..!!! Inas lagi Inas lagi. Kenapa sih Gilang cari Inas?. Kurang kerjaan banget cari Inas. Aku menaiki tangga dengan jengkel. Kubuka pintu kamar dengan kasar.
“Nas, ada yang cari kamu.”
“Siapa?”
“Gilang.”
“Kenapa Gilang kesini?”
“Nggak tahu.”
“Yaudah kalu gitu aku mau temui Gilang dulu.”
Aku masuk kamar dengan cemberut. Rasanya sebel banget. Ku rebahkan tubuhku di kasur. Sambil memandangi langit-langit kamar, aku masih membayangkan wajah Gilang. Senyumnya membuat jantung ini berdegup kencang.
Suara motor membuyarkan lamunanku. Aku langsung membuka gorden kamar dan kulihat Gilang membonceng Inas. Sepertinya hendak pergi. Pergi kemana ya mereka?. Akhirnya aku dapat ide yang cukup cemerlang. Aku berniat membuntuti mereka. Kebetulan mobil Inas nggak dipakai dan aku sempat lihat nomor polisi motor Gilang. So, aku dengan mudah menemukan mereka. Aku mulai membuntuti motor Gilang. Aku seperti polisi yang mengejar buronan. Tapi yang kali ini buronan cinta. He…he…he…
Akhirnya mereka sampai juga. Ternyata mereka di Romantic CafĂ©. Aku memperhatikan gelagat mereka dari jauh. Terlihat biasa. “ Syukurlah.” kataku dalam hati. Akhirnya aku pulang lebih dulu karena kalau Inas udah datang terus mobilnya nggak ada, pasti aku ntar di marahin.
* * *
Suasana dalam kelas sangat gaduh. Anak-anak banyak yang berlari kesana kemari. Pak Amir guru Matematika nggak datang. Makanya anak-anak merasa bebas. Saat aku mengobrol dengan Ria, tiba-tiba Gilang menghampiri meja kami. Hatiku deg-deg kan. Aku salah tingkah. Dia duduk tepat di depanku. Kami pun mengobrol. Dan akhirnya aku bisa mengendalikan debaran jantungku. Aku rasa ini saat yang tepat buat mengeluarkan sejuta rayuan cinta buat Gilang.
Teet….teet…teet…. Bel berbunyi. Saatnya pulang.
“Ren, Inas mana?” tanya Gilang saat di depan gerbang sekolah.
“Tuh ambil mobil.” jawabku cuek.
Gilang menghampiri Inas dan aku mengikutinya dari belakang.
“Ada acara nggak sekarang?”
“Nggak ada. Emang napa?”
“Jalan-jalan yuk.”
“Mm….. Ok deh. Ren, kamu bawa mobilku ya.”
Argh….!!! Aku jengkel banget. Kenapa sih dia ajak Inas?. Kan ada aku disini. Aku benci Inas. Kamu selamanya akan jadi rivalku.
Akhir-akhir ini Gilang sering ajak Inas pergi. Di sekolah pun mereka sering terlihat bersama. Kedekatan mereka bisa di artikan pacaran. Aku semakin benci sama Inas. Inas selalu merebut sesuatu yang seharusnya jadi milikku. Kenapa sih Inas selalu menang?. Uh….. bete!!! Aku tak kuat lagi melihat mereka berdua. Aku langsung berlari ke taman belakang sekolah. Aku duduk termenung sambil mamperhatikan kupu-kupu yang terbang lalu hinggap di satu bunga terus terbang lagi. Andai aku jadi kupu-kupu yang bisa terbang bebas, tak pernah sakit hati dan selalu bahagia. Aku merasakan ada lubang yang menganga di hatiku. Lubang yang di sebabkan oleh saudara kembarku sendiri. Aku tersentak kaget saat seseorang menepuk bahuku. Aku pun menoleh ternyata Ria.
“Ren, ayo ke kelas. Pak Budi udah datang.”
“Oh…. Iya.”
“Ayo cepat.”
Aku berlalu dari taman dan berlari menuju kelas. Di dalam kelas aku nggak konsen nerima pelajaran. Pikiranku masih di penuhi dengan nama Gilang dan Inas. Setiap aku melihat Gilang, lubang di hatiku semakin perih.
Di rumah pun aku tak banyak bicara sama Inas. Aku berusaha menghindar dari Inas. Tak ku hiraukan Inas berkata apa.
“Ren, tolong siapin makan siang dong.”
“Ren….Iren.”
Aku melengos pergi tanpa menjawab permintaan Inas. Di dalam kamar aku menangis. Meratapi nasibku. Hingga akhirnya aku terlelap.
* * *
Suara ketukan pintu membangunkanku. Aku beranjak bangun lalu membuka pintu. Ternyata Inas.
“Aku mau pergi sama Gilang. Kamu jaga rumah ya.”
Aku tak menjawab.
“Iren, kamu denger nggak sih.”
“Iya, iya. Bawel banget sih kamu.’
Aku langsung menutup pintu dengan keras. Bodoh amat jaga rumah. Kalau Inas pergi, aku juga pergi. Aku bergegas mandi dan berdandan. Ku lihat mobil Inas ada di garasi. Aku pun pergi ke tempat yang bisa menyenangkan hatiku.
Tepat pukul 10 malam, aku pulang. Ku lihat Inas berdiri di depan pintu. Sepertinya dia sedang menungguku pulang.
“Dari mana kamu Ren?”
“Keluar.”
“Keluar kemana?”
“Itu bukan urusan kamu.”
Aku pergi meninggalkan Inas dan langsung ke kamar.
Keesokan harinya, aku masih memikirkan masalah sikap Gilang ke aku. Sebenarnya dia suka sama siapa?. Kadang dia terlihat begitu perhatian ke aku. Tapi kadang juga dia perhatian sama Inas. Memang membingungkan. Tiba-tiba suara Inas mengejutkanku.
“Ren, aku mau ngomong sama kamu.”
“Ngomong aja.”
“Tapi ini penting Ren.”
“Emang masalah apa?”
“Ng……. masalah Gilang.”
“Mending kamu nggak usah ngomong kalau cuma ngomongin Gilang.”
* * *
Pagi-pagi buta aku udah siap-siap berangkat sekolah. Kali ini aku nggak berangkat sama Inas, tapi sama Ria. Kebetulan dia mau jemput aku. Saat aku mau berangkat, kulihat kamar Inas masih tertutup. Tumben banget jam segini dia belum bangun. Entah kesambet apa, rasanya aku pengen lihat keadaan Inas. Saat ku buka pintu. Terlihat Inas tergeletak di samping ranjang dengan hidung yang berlumuran darah. Aku langsung menghampiri Inas dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit, hatiku nggak tenang. Aku menunggu Inas yang lagi di periksa sama dokter. Lewat setengah jam, dokter keluar dengan diiringi dua orang perawat.
“Bagaimana keadaan saudara saya Dok?”
“Keadaanya sangat kritis. Penyakit yang di deritanya sudah menjalar kemana-mana.”
“Memangnya dia sakit apa Dok?”
“Dia menderita sakit leukimia stadium 4.”
“Apa Dok…..?!? Leukimia…?!?”
“Anda yang sabar saja.”
“Apa masih bisa di selamatkan Dok?”
“Kami dari tim dokter hanya bisa berusaha tapi Tuhanlah yang menentukan.”
“Apa saya boleh menemuinya?”
“Oh ya. Silakan.”
Aku pun masuk ke kamar. Ku lihat Inas terbaring lemah. Badannya sudah di kelilingi selang-selang oksigen. Aku duduk di samping Inas sambil ku pegang tangannya.
“Ren…..”
“Iya Nas aku ada di sini.”
“Kamu masih marah sama aku?”
“Aku nggak marah sama kamu kok Nas.”
“Sebenernya aku udah tahu kalau kamu suka sama Gilang. Aku pengen kasih tahu kamu kalau sebenernya Gilang bukan cowok baik-baik seperti yang kamu kira. Tapi setiap aku mau ngomong, kamu selalu menghindar. Makanya aku rela jadi pacarnya cowok brengsek itu agar kamu aman dari dia.
“Kenapa kamu lakukan itu Nas?”
“Aku udah nggak punya cara lain selain itu. Aku nggak mau kamu kecewa gara-gara Gilang. Aku nggak mau kamu tersakiti. Mending aku aja yang tersakiti.”
“Aku nggak tahu gimana cara membalas semua pengorbananmu.”
“Aku ingin kamu mulai melupakan Gilang dan anggaplah dia udah nggak ada dalam hidupmu. Dan mulailah semangat belajar dan gapai cita-citamu. Aku akan senang kalau kamu lakukan itu.”
“Aku akan lakukan itu Nas. Aku janji.”
“Makasih Ren. Aku menyayangimu.”
Inas menutup mata dan tidur selama-lamanya. Aku menangis. Begitu besar perjuangan Inas untuk melindungiku. Dia rela berkorban demi saudaranya yang nggak tahu diri ini. Aku sangat menyesal telah menyia-nyiakannya selama ini.
* * *
Tiga tahun telah berlalu, aku sudah berhasil melakukan apa yang Inas pinta. Saat pulang sekolah, aku pergi ke pemakaman. Aku berdo’a di samping makam Inas sambil membawa dua piala hasil Olimpiade Matematika. “Aku udah nepati janjiku Nas.” kataku dalam hati. Seusai berdo’a, aku pulang. Saat ku memandang langit. Terlihat bayangan Inas tersenyum padaku.

Kamis, 04 November 2010

Mantra-mantra Harry Potter


Bagi para Harry Potter maniak tentu sudah tidak asing dengan kata (baca : mantra) “Avada Kedavra!” atau “Alohomora!” yuph betul 2 kata yang saya sebutkan adalah 2 dari sekian banyak mantra sihir yang ada di dalam Novel dan Film Harry Potter karangan J.K. Rowling. Apa arti dari 2 mantra tersebut dan mantra apalagi yang ada? Berikut adalah daftar lengkap mantra-mantra tersebut berikut kegunaannya :

ACCIO Membuat benda melayang mendekati pemantra, meskipun dari jarak yang cukup jauh. Catatan : Pemantra sedikitnya harus tahu benar letak benda yang ia cari.



ALOHOMORA Membuka pintu atau jendela yang terkunci



APPARATE Muncul di tempat manapun yang diinginkan. Catatan : Hanya boleh dilakukan oleh penyihir berusia minimal 17 tahun dan telah lulus tes. Tidak dapat dipergunakan di lingkungan Hogwarts, serta merupakan salah satu mantra yang sulit dan kompleks, salah sedikit saja dapat membuat salah satu anggota tubuh si pemantra tertinggal di tempat asalnya sebelum ia berpindah.



AVADA KEDAVRA Salah satu Kutukan Tak Termaafkan. Menyebabkan kematian seketika. Saat dirapalkan, akan ada kilatan cahaya berwarna hijau dan biasanya tidak meninggalkan bukti kerusakan pada tubuh maupun sebab kematian sehingga tidak dapat dideteksi oleh otopsi kaum Muggle.



AVIS Mengeluarkan burung kecil.



CRUCIO Salah satu dari tiga Kutukan Tak Termaafkan. Kutukan ini menyebabkan korban mendapatkan kesakitan yang tak tertahankan. Beberapa korban kutukan ini menjadi gila.


DELETRIUS Menghapus bayangan hantu yang dihasilkan oleh mantra Priori Incantatem.



DENSAUGEO Membuat gigi terus membesar



DIFFINDO Merobek sesuatu (seperti tas).



DISAPPARATE Menghilang dari suatu tempat. (kebalikan dari mantra Apparate)



DISSENDIUM Membuka pintu rahasia.



ENGORGIO Membuat ukuran target menjadi berlipat ganda.



ENNERVATE Menyadarkan orang yang pingsan



EXPECTO PATRONUM Menciptakan Patronus (pelindung) untuk mengusir Dementor. Catatan : Sebentuk asap keperakan akan keluar dari ujung tongkat sihir saat menggunakan mantra ini. Bentuknya bermacam-macam, biasanya binatang. Kuat tidaknya Patronus, tergantung kepada kekuatan pikiran pemantra. Patronus adalah perwujudan pikiran-pikiran baik dan bahagia pemantra.



EXPELLIARMUS Melucuti senjata lawan.



FERULA Membalut dan membelat kaki yang patah.



FIDELIUS Menyembunyikan seseorang atau beberapa orang. Catatan : Mantra ini sangat rumit dan kuat, karena dapat menyembunyikan seseorang maupun beberapa orang sekaligus dari orang-orang yang mencari.



FINITE INCABTATUM Menghentikan mantra-mantra yang sedang bekerja.



FURNUNCULUS Menyebabkan bisul bermunculan di seluruh wajah.



IMPEDMENTA Menghentikan atau memperlambat sebuah obyek.



IMPERIO Salah satu Kutukan Tak Termaafkan. Kutukan ini membuat korban menjadi sepenuhnya dibawah pengaruh perapal mantra, dan melakukan apa pun yang diinginkan oleh sang pemantra.



IMPERVIUS Membuat sesuatu jadi tahan / kedap air.



INCEDIO Menyalakan api.



LOCOMOTOR MORTIS 'Mengikat' kaki korban, sehingga tidak dapat berjalan.



LUMOS Menyalakan sebuah cahaya kecil di ujung tongkat.



MOBILICORPUS Menggerakkan atau memindahkan tubuh seseorang. Catatan : Biasanya digunakan saat korbannya dalam keadaan tidak sadar atau tidak berdaya.



MORS MORDE Memunculkan gambar tengkorak yang bercahaya, di langit, dan seekor ular keluar dari mulut tengkorak. Merupakan tanda Lord Voldemort dan para pengikutnya.



NOX Mematikan cahaya di ujung tongkat (kebalikan mantra Lumos).



OBLIVIATE Menghapus atau memodifikasi ingatan seseorang



ORCHIDEUS Mengeluarkan sebentuk karangan bunga dari ujung tongkat.



PETRITICUS TOTALUS Membuat sekujur tubuh korban menjadi kaku



PRIOR INCANTATO Mengeluarkan bayangan hantu dari tongkat



QUIETUS Membuat suara perapal mantra menjadi normal, setelah memakai mantra Sonorus.



REDUCTO Menghancurkan benda padat yang menghalangi jalan.



REPARO Mengembalikan keadaan suatu benda ke keadaan sebelum benda itu rusak.



RICTUSEMPRA Membuat korban terbahak-bahak tanpa dapat mengontrolnya.



RIDDIKULUS Mantra untuk menghadapi Boggart. Catatan : Mantra ini membuat Boggart berubah menjadi apa pun yang kita suka, sehingga tidak menakutkan lagi (karena Boggart dapat berubah menjadi apa saja yang menjadi ketakutan terbesar korbannya)



SERPENSORTIA Mengeluarkan ular besar dari ujung tongkat yang mengarah ke lawan pemantra



STUPEFY Membuat korban menjadi tidak sadar.



TARANTALLEGRA Membuat kaki korban bergerak tanpa kendali, seperti sedang berdansa cepat



WADDIWASI Mengeluarkan sebuah benda dan membuangnya ke arah tertentu.



WINGARDIUM LEVIOSA Menerbangkan benda.

Minggu, 31 Oktober 2010

Tentang Valentine

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

Jumat, 12 Februari 2010

BILA ANAK SULIT MAKAN


Jika anak sulit makan, bahkan sama sekali menolak makan, maka kesalahan bukan pada anak karena anak pasti benar. Jika diperhatikan rata-rata anak mengalami masalah dalam hal makan adalah setelah berusia satu tahun. Sejak lahir hingga satu tahun pada umumnya bayi menerima semua yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Jika bayi sedang lapar, kita sentuh mulutnya dengan jari, maka secara reflek mulut bayi akan terbuka. Jika tidak membuka, berarti ada masalah lain.

Ada beberapa jenis kesulitan makan pada anak, pertama menolak disuapi, kedua makanan sudah masuk ke mulut disembur lagi, ketiga sudah masuk dikunyah, lalu disemburkan lagi atau diemut.

Untuk yang pertama, dimana anak menolak untuk disuapi, sebetulnya itu bukanlah termasuk kesulitan makan. Jika kita perhatikan anak, umumnya mereka menolak disuapi diwaktu berumur kurang lebih satu tahun. Sebelum satu tahun, anak makan dengan lancar, disuapi apa saja dia terima. Tetapi waktu usia sekitar satu tahun, mereka mulai menolak disuapi, bukan menolak makan. Anak usia satu sampai dua tahun cara dan waktu makan mereka berbeda dengan anak usia yang lebih tua. Mereka tidak makan tiga kali sehari seperti orang dewasa makan, mereka makan sepanjang hari. Pada usia ini, anak akan memasukkan benda-benda kecil apa saja ke dalam mulutnya. Bahkan lalat matipun dimasukkan ke dalam mulutnya dan dia akan mut-mut dengan asyiknya. Ini tidak salah, kita tidak perlu panik karena memang demikian. Ini program dari Allah, anak-anak usia ini di seluruh dunia melakukan hal ini. Apa artinya ini buat orangtuanya?

Anak tidak memilih apa yang akan dia masukkan ke dalam mulutnya

Rata-rata anak usia satu tahun memang menolak disuapi karena mulai usia satu tahun sampai usia dua tahun itu masa transisi untuk mereka bisa makan sendiri. Dia akan makan benda-benda kecil sepanjang hari (selama dia bangun). Dia menjepit makanan tersebut dengan dua jarinya (umumnya ibu jari dan jari telunjuk) dan memasukkan ke dalam mulutnya.

Mengetahui informasi ini orangtua dapat memberi makan anak-anak dengan mudah. Semua makanan yang akan diberikan disajikan dalam ukuran kecil. Bentuknya bisa bervariasi, antara lain; nasi dibuat bola-bola kecil dengan lauk di tengahnya/di dalamnya, sayur-sayur juga dapat dipotong-potong kecil, buah atau snack lainnya juga demikian. Semua ini diletakkan dipiring tidak terlalu besar dan tidak bisa jatuh (sekarang ada piring yang bisa menempel pada meja yang khusus didesain untuk anak usia ini).

Apa makanan yang kita siapkan sesuai dengan jadwal makannya. Kita juga dapat membantu dengan menjadi model mereka yaitu siapkan juga makanan untuk kita makan. Untuk makanan yang ada kuah atau cair dapat diberikan dengan cara modeling. Kita siapkan dua mangkuk, satu untuk anak, dan satu untuk kita. Kemudian ajak dia makan, perhatikan ya bu, diajak bukan disuruh. Diselingi dengan memberi kesempatan dia menyuapi kita dan tentu dia akan mau kalau kita suapi juga. Tetapi tidak terus menerus sehingga tidak monoton, yang penting adalah anak melihat kita makan. Tentu cara makan yang benar.

Di waktu jam makan keluarga (minimal satu kali sehari) ajak semua anggota keluarga makan bersama. Anak usia satu sampai dua tahun ini ikut juga makan sebagai individu yang mandiri. Beri dia kursi khusus untuk dia dengan piring yang menempel pada meja. Bisa beri sendok kalau perlu. Selama makan dia akan melihat bagaimana anggota keluarga yang lain makan. Libatkan juga dia di dalam percakapan keluarga. Memang makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit dari makanan yang jatuh ke lantai. Kita harus siap dengan cara makan anak yang berantakan.

Inilah yang sangat berharga untuk membangun perkembangan anak. Dia akan merasakan suasana makan yang menyenangkan. Ibu Lina, hal ini sekarang jarang dinikmati oleh anak. Sering mereka makan sendiri atau dengan anggota keluarga yang lain tetapi tanpa orang tua dan makanan disiapkan oleh pembantu.

Pengalaman makan pada anak harus dijaga jangan sampai ada yang tidak menyenangkan dan menimbulkan trauma. Pembangunan syaraf otak anak belum selesai, jadi harus dimaklumi. Kita bisa memilih topik percakapan yang menyenangkan di meja makan.

Orangtua yang pebisnis jika ingin melakukan loby dengan klien rekan bisnis biasanya di jam makan. Dicari restoran yang nyaman, makanan yang lezat, maka pembicaraan menyenangkan pun mengalir. Namun orangtua seringkali tidak melakukan hal ini pada anaknya.

Siapkan jam makan dengan penataan apik, sederhana pun tidak masalah yang penting tertata. Lalu hadirkan pembicaraan yang menarik. Dengan cara ini saat-saat makan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Melalui makan bersama yang teratur dan menyenangkan dapat membangun silaturahmi antar anggota keluarga.

Kalau kita tidak mengerti mengapa dia menolak disuapi, kemudian anak dipaksa atau dialihkan, misalnya:
ada cicak di dinding atas, kemudian mulutnya terbuka waktu melihat ke atas dan itu kesempatan kita untuk memasukkan makanan ke mulutnya. Hal ini tentu tidak nyaman, akibatnya dia lebih menolak disuapi (boleh mencoba untuk diri sendiri, bagaimana rasanya).
diajak nonton TV sambil disuapi.
diajak berkeliling sambil disuapi.

Ini bukanlah cara makan yang positif.

Cara makan sangat membangun berpikir anak

Kedua, kalau anak menolak menerima makanan ke dalam mulut berarti ada masalah dengan rasa. Pada bayi secara bertahap syaraf pengencap berkembang dengan pesat. Rangsangan yang kaya dapat membuat bayi cepat dapat menerima rasa yang bermacam-macam pada makanan. Reseptor rasa di lidah bayi juga tergantung ibu saat mengandung bayi. Apabila kurang rangsangan pada saat bayi (usia sebelum satu tahun) maka pada usia satu tahun atau lebih dia cepat beradaptasi dengan bermacam-macam rasa makanan. Disamping itu, tekstur makanan, mungkin dia belum bisa beradaptasi. Saat makanan sudah dimulut kemudian dia kunyah, tapi dikeluarkan lagi itu menunjukkan bahwa ada masalah di gigi gerahan. Makanan tidak dapat dikunyah dengan baik, sehingga ia mengeluarkannya lagi. Dengan demikian ia masih harus diberi makanan lembek.

Ketiga, makanan sudah masuk, dikunyah tetapi disemburkan kembali. Gigi mereka belum tumbuh sempurna. Gigi susu baru lengkap tumbuh rata usia dua tahun. Kalau dia belum punya geraham, tentu dia belum bisa mengunyah sampai halus hingga dia susah menelan makanan tersebut. Jadi makanan yang diberikan harus sesuai dengan keadaan gigi anak. Rata-rata memang usia dua tahun gigi susu sudah lengkap tetapi ada juga yang terlambat. Otot-otot mengunyah harus dirangsang agar kuat untuk mengunyah.

Jika anak menolak makanan yang kita berikan, itu adalah informasi dari anak untuk kita bahwa dia sedang menghadapi masalah. Kita harus mencari tahu masalahnya apa.

Sesuai kan makanan dengan pertumbuhan gigi anak

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, ditambah dengan variasi makanan yang kaya serta kandungan gizi yang tinggi, insya Allah anak ibu akan suka makan. Semoga berkembang menjadi anak yang cerdas, amin.